Sebagai
tulisan pertama saya yang di blog (tanpa copas dari sumber lain :D), bisa
dibilang saya nekat menulis apa yang terlintas di pikiran saya tanpa
memperdulikan apa yang saya tulis akan dibaca orang atau tidak. Yang terpenting
saya coba nulis dulu.
Dalam
hidup banyak orang yang selalu berfikir 2 kali ketika akan melakukan sesuatu,
selalu menimbang resiko yang akan dihadapi ketika melangkah maju, dan berfikir
tentang bisa atau tidaknya melakukan sesuatu. Ketika ada kesempatan untuk
melangkah, selalu terbentur dengan kemampuan diri untuk melakukan sesuatu.
Terbayang akan ketidakmampuan melakukan sesuatu. Kebanyakan orang terbentur
dengan kata “saya tidak bisa” ketika memulai langkah pertama untuk melakukan
sesuatu yang diluar kemampuan dirinya. Well kita semua pasti pernah mengalami
hal itu. Terhambat maju dengan alas an
“Saya tidak bisa melakukan ini atau itu”.
Salah satunya adalah saya :D
Pembaca
yang baik hati dan tidak sombong :D, percaya atau tidak sebenarnya sejak kecil
kita telah dilatih untuk berani melangkah maju dan mengabaikan kata “saya tidak
bisa”. Coba ingat saat kita masih bayi saat masih mulai belajar berjalan. Kita
tidak tahu apa itu berjalan, tetapi kita tidak mempertanyakan “kenapa saya
harus berjalan??” atau “pentingkah kemampuan berjalan itu untuk saya di masa
depan??”. Yang kita lakukan justru “nekat” berdiri mencoba berjalan dengan
meniru orang dewasa berjalan. Walaupun setelahnya kita akan sering terjatuh
ketika mulai berjalan (kecuali bayi super yang sekali berdiri langsung bisa
jalan :D), tetapi kita tidak lantas berkata “saya tidak bisa berjalan” kan??
Yang terjadi kita justru mencoba, mencoba lagi dan mencoba sekali lagi sampai
kita akhirnya bisa berjalan dengan kedua kaki kita sendiri. Bayangkan jika saat
pertama kali mencoba berjalan kita sudah berkata “saya tidak bisa berjalan”,
pasti sampai sekarang kita tidak akan bisa berjalan. Karena itu berhati-hatilah
terhadap perkataan yang kita ucapkan, karena perkataan adalah sugesti yang akan
berpengaruh pada kemampuan diri kita.
Kita
ambil contoh dari Sir Richard Branson (pendiri virgin group, memimpin lebih
dari 20 perusahaan), Sir Richard Branson selalu diberi label Mr. Yes oleh para
bawahannya karena Sir Richard Branson tidak pernah mengatakan tidak. Dalam “buku
9 prinsip sukses dari CEO Virgin group”, Sir Richard Branson menulis “Saya
tidak akan membiarkan alasan konyol menghentikan saya, saya akan mencari cara
yang halal untuk mengatasi rintangan yang ada”. Hasilnya?? Bisa kita lihat betapa
banyaknya bisnis yang dihandle oleh Sir Richard Branson, mulai dari bisnis
ritel music sampai bisnis peluncuran pesawat luar angkasa.
Well
saya juga punya sebuah kisah pribadi unik yang mungkin cocok dengan judul
diatas. Ceritanya saya mengerjakan sebuah program untuk memenuhi tugas yang
diberikan dosen. Saat itu saya mengerjakan program parker dengan menggunakan
bahasa pemrograman VB.Net. Saat saya pertama mencoba mengerjakan, saya nyaris
tidak punya konsep yang jelas tentang bagaimana memulainya. Waktu 2 jam saya
habiskan hanya untuk mencari konsep program yang tepat, dan jari saya belum mengetik
satu kode pun :D. Lalu saya nekat meletakkan toolbox(komponen yang menciptakan
citra program secara visual) ke dalam form(lembar kerja dalam visual basic .red) sesuai dengan yang terlintas di otak saya,
tanpa memperhatikan tata letak toolbox dalam form. Hasilnya justru luar biasa,
sedikit demi sedikit muncul gambaran yang jelas tentang konsep program yang
akan saya kerjakan.
Jadi
pertanyaan yang penting sekarang bukanlah “Apakah kita mampu melangkah??”
tetapi “Apakah kita sudah melangkah??”. Jangan biarkan pikiran kita membatasi
kemampuan kita sendiri. Coba saja dulu, belajar sambil terus melangkah lalu
perbaiki dan sempurnakan langkah kita di sepanjang perjalanan. So, jangan takut
untuk melangkah, yang penting adalah tahu bagaimana melakukan langkah pertama.
Dan selalu ingat untuk mengabaikan banyaknya alasan konyol yang dapat
menghalangi kita untuk melakukan langkah pertama.
Saya
berharap tulisan ini dapat menginspirasi pembaca.
0 komentar:
Posting Komentar